Paramasan Bawah

Assalamualaikum Wr. Wb. Pada posting kali ini Anak pagi akan menceritakan sedikit pengalaman ketika tugas praktek dari kampus Stai Darussalam Martapura yang berlokasi di 3(tiga) dusung di Desa Paramasan Bawah Kecamatan Paramasan Kabupaten Banjar. Sebelumnya mari kita simak dulu  gambaran singkat Desa Paramasan Bawah sebagi permulaan dalam cerita perjalanan ini.
Lokasi poto SMPN 1 Paramasan BawahPegunungan Meratus yang membentang dari utara ke selatan membelah dua daerah provinsi Kalimantan Selatan merupakan daerah pegunungan yang banyak menyimpan sumber kekayaan alam seperti emas, biji besi, batubara, sarang burung, kayu ulin dan lain sebagainya. Kontribusi sumber kekayaan alam tersebut terhadap pembangunan di Propinsi Kalimantan Selatan sangatlah penting dan menyumbang divisa terbesar bagi pembiayaan pembangunan. Ironisnya warga masyarakat(Suku Dayak) yang mendiami kawasan ini  yang note bane daerahnya memiliki sumber kekayaan alam yang berlimpah ruah itu.
Bak bebek yang berenang di air tetapi ia mati kehausan, bak ayam yang mengeram di atas padi tetapi ia mati kelaparan.
Terjemahan Bahasa Banjar

 "Iyabanar itik nang bakunyung di banyu tapi mati kahausan wan jua iyabanar ayam maharam di atas banih tapi mati kalaparan"

Istilah tersebut cukup untuk menggambarkar keadaan Masyarakat di Desa Paramasan Bawah. Begitu juga dengan pendidikan di desa Paramasan Bawah. Pendidikan di Desa Paramasan Bawah ini bisa dikatakan masih sangat tertinggal bila dibandingkan dengan pendidikan di daerah lain.
Sebagai contoh yaitu dalam sarana pendidikan seperti gedung sekolah yang keberadaanya di Dusun Bancing.
Dusun Bancing ini merupakan dusun yang paling dekat dengan kantor kecamatan Paramasan bawah.

SDN Paramasan Bawah 1 Dusun Bancing Desa Paramasan Bawah

Gedung sekolah SD di dusun Bancing desa Paramasan Bawah ini memang dirasa masih perlu perhatian khusus dari pemerintah dimana kalau dilihat pada gambar diatas letak gedung sekolah memang sangat dekat dengan jurang yang lama kelamaan tanahnya akan longsor karena tidak ada penahan atau siring yang memadai dikhawatirkan nantinya gedung sekolahpun ikut terbawa longsor.   Selain gedung sekolah, hal yang juga perlu diperhatikan adalah perumahan guru atau rumah tinggal bagi guru yang mengabdikan dirinya di Desa Paramasan Bawah. Sebenarnya perumahan guru memang sudah ada dari sejak awal berdirinya Sekolah di desa Paramasan,
Luas rumah 8x4 yang dibagi menjadi 2 ruangan tanpa dapur tanpa teras yang memadai, satu ruangan buat bapak-bapak satunya lagi buat ibu-ibunya.
Sedangkan guru yang menempati perumahan tersebut bisa sampai 10 orang.  
Guru yang mengajar di Paramasan Bawah rata-rata nota banenya bukan penduduk asli paramasan melainkan dari luar Kecamatan Paramasan. Sepengetahuan saya guru yang mengajar di Desa Paramasan Bawah ada yang berasal dari Kota Banjarmasin, Martapura, Mataraman, Sungai Tabuk, Karang Intan, Kandangan, Rantau dan Barabai. Karena jarak tempuh yang cukup jauh dari kota masing-masing guru, memang seharus guru-guru bermukim diperumahan yang serba apa adanya terus terang saya bisa merasakan kesulitan yang mereka(guru) rasakan.

Nah sekarang apa yang anda bayangkan saat mendengar kata desa Paramasan? terbelakang, tanpa fasilitas yang memadai, Terkadang kita yang sudah dibuai fasilitas kota besar memandang pedalaman sebagai tempat yang tidak menyenangkan, harus hidup "sulit" dan sebagainya. bukan begitu kah?
Tapi justru, di pedalaman inilah anak pagi menemukan kesenangan, sensasi yang membuat saya ingin kembali dan kembali lagi kesana. Dan, apa benar pedalaman itu terbelakang?
Lokasi Praktek saya adalah Desa Paramasan Bawah  Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar. Untuk sampai ke Paramasan, seperti layaknya pedalaman, perlu upaya dan perjalanan panjang untuk bisa sampai kesana.
Jika rutenya dijelaskan secara singkat, saya dari Karang Intan dengan menaiki sebuah motor, menuju desa Paramasan kalau mulai dari Martapura lanjutkan ke arah Hulu sungai ke kota Kandangan Kab. Hulu Sungai Selatan lanjut lagi kearah Loksado dan disana ada persimpangan dengan mengambil arah ke Batu Licin yang merupakan jalan Trans Kandang-Batu Licin perlu waktu beberapa jam untuk sampai ke desa Paramasan Bawah yang sebelumnya harus kembali melalui Kabupaten Tapin tepatnya desa Batung yang letaknya membatasi antara Kab. Banjar dan Hulu Sungai Selatan. 
Batung inilah merupakan desa yang langsung berbatasan dengan desa paramasan bawah. dan juga perbatasan antara Kab. Tapin dan Kab. Banjar.
Melewati hutan tidak tersentuh di pedalaman ini benar benar menyenangkan, rasanya tenang, damai, tanpa sinyal, Saya benar benar merasa berada-entah-dimana-namun-tidak-perduli, saya sangat menikmati, melihat lihat sekeliling dan sensasi dikelilingi pepohonan rimbun sambil melanjutkan perjalanan dengan sepeda motor Juviter mx. sekian~
Saya rasa cukup sampai disini dulu cerita perjalan saya ke Desa Paramasan Bawah Untuk lebih lengkapnya tentang Anak pagi di desa Paramasan Bawah bisa langsung membacanya dalam Laporan Peraktek KKN. Semoga dengan cerita Anak Pagi dipedalaman ini bisa dijadikan sarana untuk bisa mensyukuri apa yang telah kita dapat dan rasakan ditempat tinggal kita masing-masing.

Tag : Berita
3 Komentar untuk "Paramasan Bawah "
This comment has been removed by the author. - Hapus

Mantab kawan... di tunggu postingan berikutnya

This comment has been removed by the author. - Hapus

Back To Top